Setiap organisasi memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan strategi yang tepat untuk penetrasi pasar. Dalam menentukan strategi untuk masuk ke dalam pasar bisnis tertentu ada 2 hal yang menjadi pedoman bagi setiap organisasi, yaitu sebagai pioneer atau sebagai pengikut (follower). Kedua kebijakan tersebut mempunyai keunggulan dan kekurangan masing-masing, tergantung bagaimana organisasi menganalisa pasar yang ingin dipenetrasi.
First mover
sebagai first mover atau pioneer memiliki keunggulan dalam melakukan penetrasi pasar. Disini pangsa pasar masih sangat luas (blue ocean), dan biasanya first mover memiliki untuk melakukan eksploitasi secara besar-besaran dan melakukan monopoli pasar. Hal ini tergantung dari seberapa besar kemampuan organisasi melakukan penetrasi terhadap kesempatan tersebut. Karena jikalau tidak dapat memanfaatkan kesempatan tersebut second-mover sudah melirik pasar tersebut untuk mengambil pangsa pasar. First-mover harus benar-benar dapat mengkapitalisasi kesempatan ini, dengan mengukuhkan posisi sekuat-kuatnya untuk mendapatkan kontrol terhadap reseources sebesar-besarnya.
apa yang menjadi kelebihan sebagai first mover dibandingkan dengan second mover?
1. technological leadership : first mover dapat menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi sehingga second-mover biasanya sudah kalah selangkah dalam memenangkan keunggulan kompetitif untuk memenangkan pasar
2. Keunggulan dalam hal switching cost: second-mover biasanya harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk investasi dibandingkan dengan first mover. Hal ini disebabkan second-mover harus melampaui apa yang telah dilakukan oleh first mover, sehingga investasi semakin lebih besar dan harus dapat mengalahkan apa yang telah dilakukan pendahuluny. Biasanya first mover telah mempunyai brand reputation yang lebih unggul dari second mover, maka second mover harus bisa mengubah brand tersebut dengan switching cost yang lebih besar dari first mover
Kekurangan sebagai first mover :
1. free-rider effect : sebagai first mover maka organisasi perlu melakukan inovasi produk dan penelitian (R&D) produk. Jika ada pemain baru yang ingin mengikuti jejak firs-mover maka second mover ini hanya perlu melakukan 'imitasi' terhadap produk first mover lalu menambahkan added value didalamnya sehingga dapat merebut pangsa pasar. Hal inilah yang menjadi tidak untungnya sebagai first mover. Untuk itu perlu bagi organisasi yang sebagai first mover untuk mewaspadai efek free-rider ini.
2. Ketidakpastian pasar : ketidakpastian dalam pasar akan mengakibatkan first mover untuk menanggung semua resiko dalam menjalankannya. Resiko inilah yang akan dimanfaatkan oleh second mover untuk melakukan penetrasi pasar dengan memperhatikan apa yang telah dialami oleh first mover dan melakukan adjustment.
3. Adanya shifting kebutuhan pelanggan : Biasanya second mover melakukan analisa pasar terhadap kebutuhan pasar dan membuat sesuatu yang baru dari produk yang ada saat ini, tujuan perubahan ini adalah mengikuti kebutuhan pelanggan yang dapat berubah setiap saat sehinggan second mover dapat mengambil kesempatan ini untuk menciptakan suatu penetrasi pasar yang baru dan menjadi keuntungannya. Untuk itu, first mover harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan dan tidak bersifat statis. Sekali adaptasi tidak dilakukan maka pangsa pasar first mover akan mengalami pengikisan.
Second mover
Adakalanya menjadi pemenang tidak selalu menjadi first mover dalam industri, second mover dapat menjadi pemenang hanya dengan mengikuti apa yang telah dilakukan oleh pendahulunya (first mover). Tidak selalu first mover mendapatkan manfaat yang lebih besar dari second mover.
Keuntungan menjadi second mover adalah tidak harus melakukan riset pasar, hanya perlu melakukan 'imitasi' terhadap apa yang telah dilakukan pendahulunya dan membuat kustomisasi terhadap produk sehingga dapat mengambil pangsa pasar dari first mover. Selain itu second mover tidak terlalu memikirkan resiko yang dihadapi, karena semua resiko telah diambil oleh first mover sebagai pioneer, yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan terhadap tingkat resiko tersebut.
Namun tidak semua second mover akan berhasil memenangkan persaingan. Ini tergantung dari organisasi yang bergerak sebagai second mover untuk melihat celah yang ada dalam menganalisa pasar, serta meningkatkan kapasitasnya untuk memenangkan persaingan dengan first mover.
Dari perbandingan diatas, menjadi first maupun second mover memiliki keunggulan masing-masing beserta kekurangannya. Untuk itu, organisasi harus 'pandai-pandai' menganalisa pasar dan melihat peluang yang ada.
Sunday, May 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment